Jakarta – Pandemi yang berkelanjutan telah memengaruhi kebiasaan berbelanja online pengguna, ditunjukkan dengan penelitian Kaspersky yang mengungkap tiga dari lima pengguna online (64%) di Asia Tenggara (SEA) telah menggeser aktivitas belanja dari fisik ke belanja online.
Menyambut akhir tahun, akan terdapat banyak berbagai penawaran belanja online menarik, namun juga membuka celah bagi penipu online. Nah, Kaspersky membagikan tiga tips sederhana tentang bagaimana penggunaan kartu yang aman ketika berbelanja online.
Idealnya, gunakanlah kartu kredit.
Ini bukan berarti bahwa kartu kredit lebih aman daripada kartu debit. Namun, itu akan lebih mudah diselesaikan jika terdapat transaksi berbahaya yang melibatkan kartu kredit Anda.
Bank memiliki skema asuransi dan masa tenggang yang memungkinkan Anda untuk memperingatkan mereka apabila Anda menemukan transaksi yang mencurigakan, jadi pastikan untuk mengawasi saldo kartu, daftar transaksi terbaru dan mengaktifkan notifikasi transaksi.
Sedangkan kartu debit, uang yang hilang akan ditarik langsung dari rekening. Artinya, Anda kehilangan uang Anda sendiri. Dan untuk mendapatkannya kembali biasanya membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan kartu kredit – dan Anda tidak perlu melakukan pembayaran hingga penyelidikan bank selesai.
Gunakan saldo minimum, hanya untuk berbelanja online
Jika dikompromikan, Anda dapat dengan mudah memotong kartu tanpa memengaruhi rekening bank utama. Pastikan jika menemukan sesuatu yang mencurigakan, segera hubungi bank Anda dan cobalah untuk membatalkan transaksi – semakin cepat diatasi, semakin baik.
Prinsip yang sama berlaku untuk memiliki email khusus kebutuhan belanja online. Ini akan membatasi jumlah pesan spam yang Anda terima dan secara signifikan mengurangi risiko membuka email berbahaya yang disamarkan sebagai promosi penjualan.
Sebaiknya juga hanya menggunakan kartu kredit limit rendah, atau sesuaikan dengan pola pengeluaran. Ini untuk memastikan apabila para pelaku kejahatan siber mendapatkan akses menuju kartu, mereka hanya dapat menggunakannya dalam jumlah terbatas (paling rendah), sehingga tak menimbulkan kerugian finansial besar.
Menjaga keamanan detil kartu dengan ketat.
Meskipun hidup akan lebih mudah jika detail kartu disimpan di seluruh platform e-niaga yang Anda gunakan, namun berbagai insiden pelanggaran data yang terjadi seharusnya cukup memperingatkan kita untuk menjaga data keuangan dengan lebih aman dan bertanggung jawab.
“Semakin banyak data yang dibagikan dan disimpan secara online, maka akan semakin tinggi pula risiko keamanan yang Anda tanggung.” Komentar Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky dalam keteragannya.
“Anda dapat menggunakan solusi keamanan dengan perlindungan dari phishing dan penipuan online, seperti Kaspersky Internet Security kami yang memiliki fitur Safe Money. Perusahaan keamanan siber global juga mengungkapkan laporan ancaman seluler Q2 2021 untuk Asia Tenggara yang telah memantau peningkatan 60% dalam jumlah serangan menggunakan bankir seluler berbahaya yang terdeteksi dan diblokir di wilayah tersebut. tambahnya.
Sumber : https://inet.detik.com